Minggu, 03 Juli 2011
Jual Penghemat bbm motor mobil
Bisa Kirim Keseluruh Daerah di Indonesia melalui TIKI, POS & JNE.. Pembelian 9POWER dapat bonus Stiker 9POWER dan Brosur cara pemasangan di motor dan mobil. Dapat digunakan untuk motor Matic,4tak dan 2tak serta dapat diaplikasikan ke Mobil. Tidak ada efek negatif untuk mesin, TORSI kendaraan Meningkat dari keadaan standar, bbm hemat sampai 25%.
Harga: Rp.39.000/Pics
Hubungi: IFAN [U]0857.100.8.999.5[/U] (sms & telpon)
Minggu, 30 Mei 2010
INDUSTRI PELAYARAN RI BUTUH RP.34 T
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfbVIMVLzC6OxlzmSteELEFQ-Zpt7ekjkb8Hzteffwx1sy5aXX09aaEH82SWOdtNFk6UDhcqPvY4zIY5grskvClJcc79pAmoiRXzKqAd7wrpkdgqC9KQX_8CohpjnphJdJgBJQRXnwXKUw/s400/container+ship.jpeg)
JAKARTA – Seiring berkembangnya 3 komoditi utama yang berupa minyak, batubara dan kargo, industri pelayaran di Indonesia masih membutuhkan tambahan armada sebanyak 654 unit pada tahun 2010. Kebutuhan kapal ini bervariasi mulai dari jenis coral carier, tanker, dan kapal kontainer.
Menurut Dirjen Perhubungan Laut Effendi Batubara dalam siaran persnya, Kamis (27/3), tambahan total muatan yang harus diangkut oleh kapal nasional sampai 2010 sekitar 152,94 juta ton
Effendi menambahkan untuk pengadaan armada tersebut dibutuhkan dana sebanyak US$ 4,635 miliar. Dari jumlah ini, jika diasumsikan pendanaan dari modal sendiri perusahaan pelayaran sebesar 20 % maka dana tambahan yang dibutuhkan sebanyak US$ 3,713 miliar atau setara Rp 34 triliun.
Setelah 3 tahun Instruksi Presiden No.5/Tahun 2005 tentang pemberdayaan industri pelayaran berjalan, jumlah armada nasional mengalami peningkatan dari 6.041 unit kapal pada bulan Maret 2005 menjadi 7.463 unit kapal per 31 Desember 2007, atau naik sebesar 23,54 %.
“Peningkatan armada nasional tersebut berasal dari pengalihan bendera kapal-kapal asing menjadi kapal berbendera indonesia, pengadaan kapal baru dan dan pembelian kapal bekas dari luar negeri,” ujarnya.
Selain itu, hasil signifikan yang berhasil dicapai industri pelayaran Indonesia adalah meningkatnya pangsa muatan angkutan laut dalam negeri. Pada tahun 2004 kapal nasional mengangkut 101,3 juta ton (54% dari total muatan 187,6 juta ton) dan kapal asing 86,3 juta ton atau 46 %.
“Pada 2007 terjadi peningkatan yang signifikan, armada nasional mampu mengangkut sampai 148,7 ton (65,3% dari total muatan 227,9 juta ton) dan kapal asing hanya 79,2 juta ton (34,7%),” ungkapnya.
STMT Trisakti & F.Teknik UNJ
apakah ilmu managemen transportasi laut tersebut?
apakah teknik penguasaan mesin armada transportasi laut?
apakah tata laksana, seperti sekolah2 tinggi ilmu maritim yg ada?
apakah jurusan tersebut mengajarkan ilmu nautika?
Pada dasarnya kita telah ketahui STIP,STIMAR,AMANJAYA,AKPELNI, etc. Jelas2 menjurus kepada transportasi laut, baik itu dari sisi managemen ataupun dari sisi operasional armada. Sepengetahuan Saya ada satu lagi Sekolah Tinggi yg mengajarkan tentang ilmu transportasi, tapi hanya dari sisi managemennya saja, yaitu STMT Tisakti (MTL).
Disini Saya belum mengerti mengapa ada lagi jurusan teknik transportasi laut di UNJ yg notabene nya sebagai universitas pencetak para guru, setahu saya jurusan teknik pada sekolah2 maritim apabila siswa lulus akan bekerja di kapal sebagai perwira mesin dan bukan bekerja di kantor layaknya Management.
Saya sebagai Pelaut jelas sangat bingung akan kejelasan fakultas teknik UNJ tersebut, sangat membingungkan bagi Saya. Saran dari Saya UNJ harus tepat dalam menentukan arah jurusan yang jelas terhadap ilmu maritim. contoh seperti STMT Trisakti, di dalamnya sangat jelas terdapat jurusan Management Transpor Laut, dimana sangat jelas makna dan arti dari jurusan tersebut kemana arahnya, dan bukan kepada teknis di kapal. Sangat jelas akan bekerja sebagai Manager2 pada perusahaan yang bergerak di bidang transpor laut...
Saya sangat mengapresiasikan komentar2 dari para pembaca blog Saya ini, sekedar sharing2 mengenai sekolah2 maritim yang ada...Thanx
Senin, 10 Mei 2010
STMT Trisakti
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1gD8TdEccwQBLbGon_3YSeV8-mOkbfZdlYP96l-UtOnMC-SmTYXySzRmanB9FkA09TJGuncJl18tjySCa9Q81dT1Vu4D3QIyXpGAhDUuucYz6Tdoxmwvq2VHF9moEq9OzLWtKYA0k02mU/s400/Maket_Kampus_STMT_Trisakti.jpg)
STMT Trisakti adalah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di bawah Yayasan Trisakti. STMT Trisakti berlokasi di Jalan IPN nomor 2, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, 13410. Telp. (021) 851 6050 (hunting), Fax. (021) 856 9340.
Tahun 1970 STMT Trisakti dikenal dengan nama Akademi Angkutan Udara Niaga (AAUN) Trisakti. Kemudian dengan Keputusan Mendikbud No.0332/O/1985 tanggal 27 Juli 1985 berubah menjadi Akademi Administrasi Niaga Udara Trisakti.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Mendikbud No.0860/O/1986 tanggal 6 Desember 1986, status dan nama lembaga ini ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti disingkat STMT Trisakti.
Ketika itu STMT Trisakti mengelola 2 (dua) Jenjang Pendidikan, yaitu: a. Jenjang Pendidikan D.III b. Jenjang Pendidikan D.IV
Tahun 1986, STMT Trisakti memperoleh izin dari DIKTI untuk menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma IV untuk Program Studi Manajemen Transpor Darat (D.IV MTD), berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor : 0895 / O / 1986 tanggal 29 Desember 1986.
Tahun 1993, STMT Trisakti memperoleh izin dari DIKTI untuk menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma III untuk Program Studi Manajemen Transpor Laut (D.III MTL), berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 481/DIKTI/Kep/1993 tanggal 13 Agustus 1993, dengan Status TERDAFTAR.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 18/DIKTI/Kep/ 1998 tanggal 26 Januari 1998, Program Studi Diploma IV (D.IV) berubah menjadi Program Studi Strata 1 (S.I) Manajemen, dengan konsentrasi :
Manajemen Transpor Udara (MTU) Manajemen Transpor Darat (MTD) Manajemen Transpor Laut (MTL). Pada tahun 1998, STMT Trisakti memperoleh izin menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma III Program Studi Manajemen Logistik dan Material (D.III MLM), berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 194/DIKTI/Kep/1998 tanggal 15 Juni 1998, dengan Status TERDAFTAR.
Pada tahun 2005, STMT Trisakti memperoleh izin operasional untuk penyelenggaraan Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Transpor dan Logistik berdasarkan surat DIKTI No. 646/D/T/2005 tanggal 3 Maret 2005.
Saat ini STMT Trisakti menyelenggarakan : Jenjang Pendidikan Diploma Tiga (D.III) Program Studi Manajemen Transpor Udara ( MTU) dan Konsentrasi Manajemen Bandar Udara (MBU) Program Studi Manajemen Transpor Laut (MTL) Program Studi Manajemen Logistik dan Material (MLM) Jenjang Pendidikan Strata Satu (S.I), Program Studi Manajemen, dengan Konsentrasi Manajemen Transpor Udara (MTU) Manajemen Transpor Darat (MTD) Manajemen Transpor Laut (MTL) Manajemen Logistik (MLog) Jenjang Pendidikan Strata Dua (S.2), Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Konsentrasi Magister Manajemen Transpor Udara Konsentrasi Magister Manajemen Transppr Darat Konsentrasi Magister Manajemen Transpor Laut Konsentrasi Magister Manajemen Transportasi Logistik